Senin, 01 Februari 2016

PENJELASAN AYAT YANG PERTAMA DITURUNKAN DAN TERAKHIR DITURUNKAN PADA ALQURAN

Ayat yang pertama diturunkan kepada nabi Muhammad saw:
Para ulama berselisih pendapat tentang ayat Alquran pertama yang diturunkan secara mutlak. Secara umum ada empat pendapat:

1.        Pendapat pertama:
Bahwa ayat yang turun pertama kali adalah firman Allah yang berbunyi:


Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Al 'Alaq: 1-5).
Pendapat ini didasarkan pada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim (lafaz hadis sesuai dengan riwayat Bukhari) dengan sanad keduanya, dari Aisyah Ummul Mukminin ra. ia berkata: Wahyu pertama yang diterima Rasulullah adalah mimpi yang benar. Setiap kali beliau bermimpi, mimpi itu datang bagaikan terangnya Shubuh. Kemudian beliau sering menyendiri. Biasanya beliau menyepi di gua Hira'. Di sana, beliau beribadah bermalam-malam, sebelum kembali kepada keluarganya (istrinya). Untuk itu beliau membawa bekal. Setelah beberapa hari, beliau pulang ke Khadijah guna mengambil bekal lagi untuk beberapa malam. Hal itu terus beliau lakukan, sampai tiba-tiba wahyu datang, ketika beliau sedang berada di gua Hira'. Malaikat (Jibril as.) datang dan berkata: Bacalah. Beliau menjawab: Aku tidak dapat membaca. Rasulullah saw. bersabda: Malaikat itu menarik dan mendekapku, hingga aku merasa kepayahan. Lalu dia melepaskanku seraya berkata: Bacalah. Aku menjawab: Aku tidak dapat membaca. Dia menarik dan mendekapku lagi, hingga aku merasa kepayahan. Kemudian dia melepaskan sambil berkata: Bacalah. Aku menjawab: Aku tidak dapat membaca. Dan untuk yang ketiga kalinya dia menarik dan mendekapku sehingga aku merasa kepayahan, lalu dia melepaskanku dan berkata
:


Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak dia ketahui).
 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pulang ke rumah Khadijah dalam keadaan gemetar, seraya berkata: Selimutilah aku, selimutilah aku! Keluarganya pun menyelimutinya, sehingga perasaan takutnya hilang. Kemudian beliau berkata kepada Khadijah: Hai Khadijah, apa yang telah terjadi denganku? Lalu beliau menceritakan seluruh peristiwa. Beliau berkata: Aku benar-benar khawatir terhadap diriku. Khadijah menghibur beliau: Jangan begitu, bergembiralah. Demi Allah, Allah tidak akan merendahkanmu selamanya. Demi Allah, sungguh engkau telah menyambung tali persaudaraan, engkau selalu jujur dalam berkata, engkau telah memikul beban orang lain, engkau suka mengusahakan kebutuhan orang tak punya, menjamu tamu dan senantiasa membela kebenaran.
2.        Pendapat kedua:
Ayat pertama yang diturunkan adalah firman Allah yang berbunyi:

Artinya: “Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah”. (Al Mudatsir: 1-5).
Pendapat ini diperkuat oleh sebuah hadis yang diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah dan Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf.Dalil dari pendapat ini adalah hadis yang diriwayatkan oleh dua syekh (Bukhari dan Muslim), dari Yahya bin Abi Katsir, ia berkata: Aku bertanya kepada Abu Salamah bin Abdurrahman: Ayat Alquran apakah yang pertama kali diturunkan. Ia menjawab:                     Aku berkata: “Aku menerima kabar bahwa yang pertama kali turun adalah                       Abu Salamah berkata: Aku telah bertanya kepada Jabir bin Abdullah tentang ayat Alquran yang pertama kali diturunkan, ia menjawab:                                      _________________Aku pun berkata: Aku mendapatkan kabar bahwa yang pertama kali turun adalah                                   Ia berkata: Aku tidak menyampaikan kabar kepadamu kecuali dari ucapan Rasulullah saw: Aku sedang bertahannus (menyendiri) di Gua Hira', ketika aku sudah selesai, aku turun ke lembah, lalu aku mendengar suara memanggil, aku melihat ke depan, menengok ke belakang, menoleh ke samping kanan dan kiri, aku melihat dia (malaikat Jibril) duduk di atas singgasana antara langit dan bumi. Maka aku segera pulang ke keluargaku (Khadijah), aku berkata: Selimutilah aku dan tuangkanlah untukku air dingin, maka turunlah wahyu kepadaku:


Artinya: “Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah”. (Al Mudatsir: 1-3).
Pendapat ini dapat dibantah dengan, bahwa ayat itu adalah ayat yang pertama turun setelah masa jeda dari turun wahyu, atau bahwa pertanyaan itu tentang turunnya surat dengan lengkap, dan memang surat Mudatsir diturunkan dengan lengkap sebelum surat Al Alaq turun secara lengkap.
Sedangkan awal surat Al 'Alaq jelas merupakan ayat pertama yang diturunkan.
3.    pendapat ketiga:
Bahwa yang pertama kali diturunkan adalah surat Al Fatihah. Pendapat ini, oleh Zamakhsyari dalam tafsirnya, dinisbahkan kepada sebagian besar ahli tafsir. Ibnu Hajar membantah pendapat Zamakhsyari, bahwa pendapat ini hanya diungkapkan oleh sebagian kecil ahli tafsir.
Pendapat ini merujuk kepada riwayat Baihaqi dalam kitab Fi Dala'ili An Nubuwah (Bukti-bukti Kenabian), dan Al Wahidi, dari Abu Muyasarah Amru bin Syurahbil bahwa Rasul saw. berkata kepada Khadijah: Ketika aku sedang menyendiri, aku mendengar seruan, demi Allah aku khawatir bahwa yang demikian ini akan mendatangkan suatu perkara. Khadijah berkata: Aku berlindung kepada Allah, sekali-kali Allah tidak akan menimpakan keburukan kepadamu. Demi Allah, sungguh engkau telah mengemban amanat dengan baik, menyambung silaturahmi, dan berkata jujur. Ketika Abu Bakar datang, ia menuturkan kisah Muhammad itu kepadanya, lalu berkata: Pergilah dengan Muhammad kepada Waraqah (Waraqah bin Naufal). Keduanya berangkat menuju Waraqah dan menceritakan semua yang dialami. Muhammad berkata: “Ketika aku menyendiri, aku mendengar seruan dari belakangku: Wahai Muhammad, wahai Muhammad..”, aku lari meninggalkan seruan itu. Waraqah berkata: “Janganlah engkau bertindak seperti itu, jika nanti datang kepadamu, tegarlah sampai kamu mendengar kemudian datanglah kemari dan ceritakan kepadaku”. Ketika sedang menyendiri terdengarlah suara panggilan:  
Wahai Muhammad, katakanlah  


Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan, Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (Al Fatihah: 1-7).
Pendapat ini dapat dibantah dengan mengatakan bahwa hadis tersebut adalah hadis mursal, sekalipun para perawinya tsiqat (terpercaya) dan ia tidak dapat menandingi hadis marfu' yang diriwayatkan Aisyah radhiallahu anha. Pendapat pertama adalah yang paling kuat.
4.    pendapat ke-empat:
Bahwa yang pertama kali diturunkan adalah
Pendapat ini diperkuat oleh hadis yang diriwayatkan oleh Al Wahidi dengan sanadnya disandarkan kepada Ikrimah dan Hasan, mereka berkata: Wahyu pertama yang diturunkan adalah                             dan awal surat                             Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan lainnya, dari Ibnu Abbas, ia berkata: Wahyu pertama yang diturunkan oleh Jibril kepada Nabi saw. adalah ucapan Jibril: Wahai Muhammad bacalah Auzu Billah, aku berlindung kepada Allah. Lalu Jibril berkata:                                      Pendapat ini dibantah oleh Suyuti, ia berkata: Menurutku hal itu tidak dapat dianggap sebagai alasan, oleh karena turunnya surat memang selalu disertai dengan basmalah yang merupakan awal surat setiap wahyu turun. Dr. Muhammad Abu Syuhbah, dalam bukunya Al Madkhal menanggapi alasan pendapat di atas, ia berkata: Alasan di atas tidak dapat diterima karena hadis-hadis shahih tentang turunnya wahyu pertama, yaitu hadis Aisyah dan hadis lainnya tidak pernah dijumpai turunnya basmalah pada permulaannya.
Hadis tentang turunnya basmalah ini adalah hadis mursal.
Ayat yang terakhir diturunkan kepada nabi Muhammad saw:
Tidak ada hadis-hadis tentang hal itu yang sanadnya sampai ke Nabi saw. akan tetapi yang ada adalah riwayat dari beberapa sahabat dan tabiin, yang mereka simpulkan dari apa-apa yang mereka lihat berkenaan dengan turunnya wahyu, dan isyarat dari beberapa peristiwa yang terjadi, di mana sebagian mereka tidak mendengar sebagaimana yang telah didengar sebagian yang lain. Sebagian melihat dan yang lain tidak. Oleh karena itu terjadilah perselisihan pendapat di antara ulama salaf (terdahulu) mengenai wahyu terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Maka muncullah pendapat-pendapat yang semakin meluas:
1.        Pendapat pertama:
Wahyu terakir yang diturunkan adalah, surat terakhir dari Al Baqarah ayat 281: 
                                                                  
Artinya: “Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu  kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan)“. Pendapat ini adalah yang paling kuat dibanding dengan pendapat-pendapat yang lainnya. Pendapat ini didukung oleh hadis-hadis berikut:
Riwayat Nasai, dari Ikrimah dari Ibnu Abbas, ia berkata: Wahyu terakhir yang diturunkan adalah                                             “Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah”.
Riwayat Ibnu Mardawaih dengan sanadnya, dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas, ia berkata: Ayat terakhir yang diturunkan adalah:                                     Artinya, “Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah”. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari jalur Ikrimah, dari Ibnu Abbas, bahwa ayat terakhir yang diturunkan adalah:                                           dan dalil-dalil lainnya.
2.        Pendapat kedua:
Ayat terakhir yang diturunkan adalah firman Allah                                                 
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman”. (Al Baqarah: 278).
Pendapat ini diperkuat dengan sebuah riwayat dari Bukhari, dari Ibnu Abbas, ia berkata: Ayat terakhir yang turun kepada Nabi adalah ayat riba.
Diriwayatkan oleh Al Baihaqi, dari Umar hadis seperti itu. Yang dimaksud dengan ayat riba adalah ayat yang telah disebutkan di atas.
Bantahan pendapat ini adalah, bahwa ayat tersebut merupakan ayat terakhir mengenai riba.
3.        Pendapat ketiga:
Ayat terakhir yang diturunkan adalah ayat tentang piutang, yaitu firman Allah:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya”.(Al Baqarah: 282).
A yat ini merupakan ayat terpanjang dalam Alquran. Alasan dari pendapat ini adalah riwayat dari Abu Ubaid dalam kitabnya Fadhailu Al Qur'an (Keutamaan Alquran), dari Ibnu Syihab Az Zuhri, ia berkata: Bagian Alquran terakhir yang ada di Arsy adalah ayat riba dan ayat piutang. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, dari jalur Ibnu Syihab, dari Said bin Musayyab, bahwa telah sampai kepadanya, “Bagian Alquran yang terakhir ada di Arsy adalah ayat riba dan piutang”. Hadis ini adalah hadis mursal dan sanadnya sahih.
4.        Pendapat ke-empat:
Ayat terakhir yang diturunkan adalah firman Allah:                                           “Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: Allah memberikan fatwa kepadamu tentang kalalah”. (An Nisa': 176). Dan surat terakhir yang turun adalah surat Baraah.
Alasan dari pendapat ini adalah riwayat Bukhari dan Muslim, dari Barra' bin Azib, ia berkata: Surat terakhir yang diturunkan adalah Baraah, dan ayat terakhir yang diturunkan adalah,
Bantahan untuk pendapat ini adalah bahwa surat Baraah adalah wahyu terakhir mengenai perang dan jihad.
5.        Pendapat ke lima:
Wahyu terakhir adalah firman Allah:

Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahanam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.“ (An Nisa': 93).
Pendapat ini diperkuat oleh hadis riwayat Bukhari dan lainnya, dari Ibnu Abbas, ia berkata: “Ayat ini                                                             adalah ayat terakhir yang diturunkan, dan tidak dihapus sedikit pun”.
Pendapat ini dapat dibantah bahwa ayat ini adalah ayat terakhir tentang hukum membunuh orang mukmin dengan sengaja.
Selain itu masih banyak pendapat-pendapat lain tentang wahyu terakhir yang diturunkan.
D.   Kesimpulan
Dapa kita ketahui bahwa ayat yang pertama turun adalah surat al-‘alaq ayat 1-5,  dan ayat yang terakir turu adalah surat albaqarah ayat 281.

E.  Saran
Dalam menentukan ayat pertama dan ayat terakhir Alquran yang diturunkan kepada nabiMuhammad saw, kita harus meneliti dan mempelajari ilmunya. Seperti, nasakh wal mansukhnya, asbabun nudzulnya, dan penafsirannya menurut hadist dan pendapat ulama.
F.   Manfaat

a.    Membantu memahami ayat dan untuk menghindari kesulitannya.
b.    Menghindari anggapan bahwa sebuah ayat itu terbatas pada hal-hal tertentu, seperti yang tampak pada lahirnya. Karena yang dijadikan pegangan hukum adalah keumuman lafaznya bukan kekhususan sebabnya
c.    Mengetahui kepada siapa ayat itu diturunkan, sehingga tidak keliru dengan orang lain yang dampaknya akan fatal, sehingga seorang yang tidak bersalah bisa menjadi tertuduh dan yang bersalah menjadi bebas.
d.    Mempermudah menghafal dan memahami Alquran.
G.  Referensi
http://www.qurancomplex.org/Display.asp?section=5&l=ind&f=faqs_ind008,
hadist sahih bukhari dan muslim, Baihaqi dalam kitab Fi Dala'ili An Nubuwah (Bukti-bukti Kenabian), Muhammad Abu Syuhbah, dalam bukunya Al Madkhal, Abu Ubaid dalam kitabnya Fadhailu Al Qur'an (Keutamaan Alquran), dan sebagian ayat Alquran yang telah dituliskan diatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar